Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Bersama Syekh Zakaria Muhammad Marzouq Al-Husaini Al-Azhari
13/10/22 Purwakarta Pondok Pesantren Al-Muhajirin mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Syekh Zakaria Muhammad Marzouq Al-Husaini Al-Azhari imam besar dan Khotib masjid Al-Azhar Mesir Al- Asbaq, muqri para penghafal Al-Qur'an, Mursyid tarekat Budisyiyah Mesir yang bertempat di kampus 2 Al-Muhajirin.
Seluruh unit di yayasan Al-Muhajirin mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, MTS, SMA sampai STAI dan ITM diwajibkan mengikuti dengan khidmat sampai selesai.
"Peringatan Maulid ini semoga mengingatkan dan mensyukuri atas kelahiran Nabi Muhammad SAW dan semoga terus mengingatkan kita akan mengenalkan figur yang sangat istimewa, semoga tumbuh rasa kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW" Ungkap Dr. Hj. Ifa Faiza Rohmah, M.Pd selaku ketua yayasan.
"Ketika saya tiba di pesantren yang sangat spesial ini saya mendapatkan bahwa namanya adalah Al-Muhajirin, mengingatkan kaum Muhajirin awalnya berada di Mekah kemudian diajak Rasul berhijrah ke Madinah, Daulah Islamiyyah itu terdiri dari dua sayap yaitu kaum Muhajirin dan Anshar" imbuh syekh Zakaria.
"Masyarakat Islam itu terbangun atas rasa cinta, tawadhu, mendahulukan orang lain, tidak ada rasa iri dengki. Sifat-sifat yang dimiliki kaum anshor dan Muhajirin yaitu mereka menggabungkan umat dengan mahabah. Bahwa perumpamaan antara muslim dalam hal rasa saling mengasihi seperti satu anggota badan, jika salah satu anggota badan sakit maka yang lainpun merasa kesakitan. Hendaklah kita menyerupai kaum anshor dan Muhajirin, agar menjadi kaum yang beruntung. Sifat-sifat lain dari mereka yaitu selalu berhubungan dengan Rasul" imbuhnya lagi.
"Bagaimana rasul beribadah dikatakan Siti Aisyah, jika melaksanakan sholat malam sampai kedua kakinya membengkak, bentuk syukur rasul yaitu dengan sholat, sesungguhnya orang yang bertakwa imbalannya adalah surga, dan pada harta-harta mereka ada hak orang lain, perhatikanlah umur kita, karena akan dihisab umur dan harta yang kita miliki, masa manusia dibagi menjadi dua yaitu masa siang dan malam, perbanyaklah ibadah, rasul menyambungkan dua masa itu dengan ibadah, bersujudlah, karena ketika sujud seseorang meletakkan kepala ke atas tanah, artinya meletakkan segala yang kita miliki harta dan sebagainya untuk tunduk kepada Allah" nasihatnya.
Setelah tausiyah selesai para panitia membawakan tumpeng syukuran atas penghargaan dari Dublin University memberikan gelar Professor Honoris Causa, kifrahnya dalam mengemban pendidikan dan umat masyarakat Indonesia kepada KH. Abun Bunyamin, Gugun Gumilar perwakilan dari Dublin University mengucapkan selamat atas gelar professor yang telah diberikan kampusnya.
Acara dilanjut makan bersama ala santri, 1 nampan untuk 5 orang. "Dari dulu saya ingin merasakan seperti ini, Alhamdulillah kesampaian setelah menjadi dosen ITM" ujar Febri dosen ITM.
Di penghujung Rektor serta para dosen ITM melakukan pemotretan dengan pemimpin, ketua, pengasuh asrama putra, dan pengasuh asrama putri.
DV